Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai staff Pajak ternyata di bank BCA memiliki 16 rekening deposito. 8 rekening deposito bernilai masing-masing 50 ribu US dollar, sehingga total 400 US dollar. Hal ini terungkap dalam sidang kasus terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan, Senin (29/11), kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan agenda memanggil para saksi yaitu mendengarkan keterangan saksi dari Bank Central Asia (BCA).
Dalam keterangan salah satu saksi kepada Ketua Hakim Albertina Hoo, terungkap bahwa Gayus memiliki 8 rekening deposito di Bank BCA senilai 400 ribu us dolar atau sekitar Rp 4 milyar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Halo BCA Jakarta Pusat, Emmanuelle Nathalya Wani Sabu, dalam kesaksiannya pada sidang lanjutan terdakwa kasus Gayus Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, jalan Ampera Raya, Senin (29/11). Menurut wani, ke 8 rekening tersebut masing-masing berisi 50 ribu US dolar.
Dalam kesaksiannya Wani menambahkan, pada 24 April 2009, Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri mengajukan permohonan pemblokiran rekening Gayus kepada BCA. Namun BCA tidak memenuhinya karena Gayus lebih dulu mencairkan deposito pada 9 Februari 2009.
Wani mengatakan, Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri yang saat itu dijabat Brigjen (Pol) Edmond Ilyas meminta pemblokiran 16 rekening deposito milik Gayus. Namun, kata dia, delapan rekening tidak dapat diblokir lantaran sudah dicairkan sebelum ada permintaan blokir.
"Masing-masing rekening saldonya 50.000 dollar AS. Jadi, total delapan rekening itu 400.000 dollar AS. Kita sampaikan surat ke Pak Edmond tidak dapat diblokir karena rekening sudah ditutup," jelas dia.
Kemudian, jelas Wani, Direktur II Eksus yang digantikan oleh Brigjen (Pol) Raja Erizman meminta pembukaan blokir delapan rekening pada 26 November 2009. Alasan permintaan pembukaan blokir, kata dia, lantaran tidak terkait dengan penyidikan.
Seperti diberitakan, Gayus didakwa pasal pencucian uang dan penggelapan senilai Rp 370 juta. Uang itu milik PT Megah Citra Jaya Garmindo. Menurut penyidik Komisaris Arafat dan Ajun Komisaris Sri Sumartini saat bersaksi, jaksa peneliti meminta agar uang Rp 370 juta itu disita dari rekening.
Rekening milik Gayus Halomoan Tambunan di Bank BCA Cabang Bintaro Sektor III, Jakarta Selatan, dipastikan hanya tersimpan saldo sekitar Rp 16 juta ketika diblokir atas permintaan penyidik Bareskrim Polri. Pemblokiran dilakukan pada April 2009.
Kehadiran saksi dari BCA dan dua jaksa peneliti kasus Gayus berdasarkan permintaan Adnan Buyung Nasution. Pengacara Gayus itu menilai pihak BCA harus mengungkap aliran rekening untuk memperkuat bukti.
Gayus, gayus... sepak terjangmu telah mencorengkan aparat hukum di Indonesia, baik polisi, hakim, jaksa, pengacaranya sendiri, dan departemen pajak.
Foto gayus jadi main-mainan :
Banyolan ala gayus, ngak lucu nggak apa-apa koq! :
- Kalau dulu penumpang angkutan umum mau turun di depan Kantor Pusat Ditjen Pajak, kondektur bilangnya pajak... pajak..., tetapi sekarang berubah menjadi Gayus... Gayus...Gayus
- Kalo orang gak punya banyak tmn, namanya GAK GAUL. Tp kalo udah lama kerja tp gak kaya-kaya, namanya GAK GAYUS....
- Kalo orang berduit hasil kerja keras terus bisa beli mobil dan jalan2, dibilang GAYA... Kalo orang kaya cepet hasil korupsi uang negera, itu dibilang GAYUS....
- Kalo cara kerjanya rapi sampe gak ketahuan, itu namanya Main HALUS..., Kalo cara kerjanya udah rapi tapi tetep ketahuan juga namanya Main GAYUS..
- Kalo kerjanya di malam hari, mencari manusia yg bisa digoda utk ditakut2i namanya Makhluk HALUS..., Kalo kerjanya di siang hari, mencari manusia yg bisa digoda utk dipalakin namanya Makhluk GAYUS...
- Kalau bahasa Bataknya berbohong itu MARGABUS. Mungkin nanti bahasa Batak Korupsi itu jadi MARGAYUS...(ini tambahan dari ASABORNEO loh...)
0 komentar:
Posting Komentar