Penawaran Cerdik

Langkah Cerdik Menjadi Member Ultimate Vemma

Mau dapat uang dari Survey??

Senin, 08 November 2010

Dibalik Musibah Merapi

Lengkaplah sudah penderitaan rakyat sekitar gunung Merapi,  Sampai kapankah muntahan atau letusan Merapi berhenti?  Pertanyaan ini tentunya terlontar dari sebagian rakyat korban Merapi dan rakyat Indonesia lainnya yang menyaksikan lewat tayangan TV dan media lainnya.  Terdengar kabar juga, gunung-gunung api lainnya menyusul aktif, seperti gunung papandayan, gunung anak krakatau, gunung slamet, gunung ceremai dan mungkin gunung api lainnya.  Sebenarnya fenomena apakah yang sedang terjadi?  Lalu Bagaimanakah sikap kita sebaiknnya dan seharusnya?  Sebelum menjawab pertanyaan diatas ada baiknya kita simak gambar-gambar Gunung Merapi :










(Gambar diatas diambil dari google/image : )
Fenomena apakah yang sedang terjadi? Menurut para ahli, parameter yang berpengaruh sbb :
  1. Efek pemanasan global, dimana suhu bumi dan atmosfer meningkat.  Hal ini dapat disebabkan oleh penebangan hutan, asap buangan dari industri, asap dari kendaraan dan lain sebagainya.
  2. Pergeseran lempengan indo-australia, eurasia dan pacific, yang menimbulkan pemanasan dalam bumi meningkat tajam, sehingga menimbulkan produksi magma meningkat tajam pula.  Produksi magma yang meningkat ini keluar bersama meletusnya gunung berapi aktif, dan ini memang perlu dikeluarkan, karena bila tidak dikeluarkan segera akan menimbulkan letusan yang dahsyat atau bahasa kerennya pelepasan energi yang besar.  Lebih baik pengeluaran magma ini sedikit demi sedikit sehingga korbannya pun sedikit.  Inilah yang menyebabkan beberapa gunung berapi aktif kembali.  Pergeseran antar lempengan diatas yang notabene melalui wilayah Indonesia juga dapat menimbulkan gempa tektonik, yaitu gempa akibat bagian bawah bumi bergeser, dan dapat berpotensi Tsunami.
  3. Wilayah Indonesia termasuk dalam deretan ring of fire alias deretan gunung berapi.  Hal ini berkaitan erat dengan pertemuan ketiga lempengan pada point 2.
Setelah menyadari bahwa Indonesia berada pada pertemuan ketiga lempengan dan berada di wilayah ring of fire (hanya pulau Kalimantan yang tidak dilalui ketiga lempengan tersebut), lalu bagaimana sikap kita sebaiknya dan seharusnya :
  1. Tetap tenang, selalu awas, jangan terlalu khawatir berlebihan.
  2. Cari dan dapatkan ilmu terbaru mengenai kondisi Indonesia.
  3. Sebarkan pengetahuan ini ke keluarga, masyarakat, sehingga menimbulkan rasa ketenangan.
  4. Ikutilah anjuran pemerintah dan organisasi terkait mengenai pengurangan penanggulangan bencana.
  5. Ikuti perkembangan terakhir, saran dan nasehat dari pemerintah mengenai kemungkinan bencana
  6. Kalau bisa, ikut bergabung dengan organisasi masyarakat mengenai pengurangan penanggulangan bencana.
  7. Tanggalkan semua ego kita, utamakan kemanusiaan.
Sebagai pemerintah dan organisasi kemasyarakatan khusus yang bergerak dalam penanggulangan bencana mesti mempersiapkan diri dan organisasinya, menurut saya sebagai berikut :
  1. Pemerintah Pusat dan seluruh Pemerintah Daerah, mesti menggalakan dan mendirikan organisasi yang membidangi Penanggulangan Bencana.  Organisasi dimaksud sebenarnya sudah ada yaitu BNPB (Badan National Penanggulangan Bencana), tinggal bagaimana meningkatkan dan mempertajam visi dan misi terutama ditujukan khusus kemanusiaan dalam hal penanggulangan bencana.
  2. Tugas selanjutnya Pemerintah Pusat dan Daerah maupun BNPB adalah memasyarakatkan produk-produk penanggulangan & pengurangan bencana ke masyarakat diwilayahnya, banyak cara yang dapat digunakan misalnya ke sekolah-sekolah, tingkat kecamatan dan kelurahan dan sebagainya.
  3. Hasil dari pemasyarakatan produk-produk penanggulangan bencana ini, diharapkan terbentuk organisasi satuan kecil maupun luas yang bergerak dalam bidang penanggulangan dan pengurangan bencana serta kemanusiaan, yang anggotanya terdiri dari masyarakat sipil biasa ataupun lainnya.  Hal ini mengingat, bila terjadi bencana, sudah tersedia volunteer yang terlatih dan memiliki skill memadai untuk maksud penanggulangan & pengurangan bencana, juga sebenarnya bila saudara kita tertimpa bencana, ada bagian dari masyarakat yang ingin menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk mengurangi musibah yang terjadi.
  4. Bila ketiga point diatas dijalankan kontinyu dan konsisten, tinggal bagaimana membentuk icon mengenai penanggulangan dan pengurangan bencana.  Sehingga bila icon itu diucapkan dapat menggambarkan dan membangkitkan budaya sadar bencana, seperti misalnya lingkaran biru mengenai keluarga berencana.
Semoga bermanfaat, bila ada yang mengomentari dan menambahkan, saya akan merasa senang sekali.  Karena itu berarti kita masih memiliki rasa persatuan Indonesia dan rasa kemanusiaan. Merdeka.

      Related Posts by Categories



      0 komentar:

      Posting Komentar